Hujan Dan Nyamuk. Pahami Siklus Hidupnya.

by / Monday, 01 February 2021 /
Post Image Selama musim hujan, lebih berhati-hatilah dengan lingkungan sekitar Anda.

Genangan air yang terbentuk setelah hujan deras menjadi tempat yang strategis bagi nyamuk berkembang biak. Mereka sangat mengganggu dan saat digigit, rasa gatal menjadi sangat tidak nyaman. Lebih parah lagi, apabila ini adalah Aedes Aegypti yang bisa menyebabkan demam berdarah atau DFH.

Anda perlu menyingkirkannya sejak tahap paling awal kehidupannya. Amati dan pahami siklus hidup mereka dan Anda bisa mulai melakukan langkah-langkah pencegahan.

Tahap 1: Mulai dari telur
Nyamuk betina dapat menghasilkan 300 telur sekaligus, namun mereka hanya kawin sekali seumur hidup. Telur dengan ukuran kurang dari satu milimeter, akan dimasukkan ke dalam air. Tidak ada telur yang bisa menetas tanpa air. Hanya membutuhkan satu atau dua hari untuk menetas.

Tahap 2: Penetasan larva nyamuk
Mereka terlihat seperti benang hitam kecil, berenang di air. Makanan utamanya adalah organisme air atau bahkan sesama larva. Siklus hidupnya sekitar 8 sampai 10 hari.

Tahap 3: Berubah menjadi pupa
Masih di dalam air, larva akan berubah menjadi kepompong. Pupa atau kepompong ini baru berumur satu hingga dua hari. Saat sayap mulai terbentuk, kepompong nyamuk akan keluar dari air dan dalam waktu singkat mereka akan menguasai ketrampilan terbang. Jenis kelamin akan diketahui pada tahap ini.

Tahap 4: Siklus hidup terakhir - menjadi nyamuk dewasa
Mereka mulai berkembang biak! Usia perkembangbiakan nyamuk sangat cepat. Hanya membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua hari. Tak heran jika populasinya sangat besar dan sulit dikendalikan karena semuanya berlangsung dalam hitungan hari. Nyamuk betina dapat bertahan hidup dari 42 hingga 56 hari, sedangkan nyamuk jantan hanya selama 10 hari. Makanan utama jantan adalah nektar bunga. Hanya betina yang membutuhkan darah makhluk hidup untuk mendukung protein telur.




Setelah mengetahui siklus hidup nyamuk, Anda harus mengetahui cara mencegah perkembangbiakan nyamuk di rumah Anda. Bertindaklah dan singkirkan mereka!

1) Singkirkan semua air yang tergenang
Semua tahapan siklus hidupnya membutuhkan air. Oleh karena itu, cara termudah untuk mencegah kehadiran mereka adalah dengan menghilangkan semua genangan air di rumah Anda. Hal ini juga akan membantu menjauhkan diri dari rayap. Mulailah dengan membersihkan pipa drainase air secara rutin, tutup rapat wadah penyimpanan air, kuras bak dan jangan lupa periksa tanaman yang dapat menyimpan air.

2) Gunakan pembasmi jentik nyamuk
Sangat sulit untuk mendeteksi keberadaan telur nyamuk. Biasanya kita baru sadar pada tahap kedua dari siklus hidup, yaitu larva. Solusi terbaik adalah dengan menggunakan pembasmi jentik nyamuk. Biasanya berbentuk bubuk yang mengandung bahan kimia, contohnya abate. Jangan digunakan pada wadah air minum karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

3) Menggunakan pencegah nyamuk dan tanaman pengusir nyamuk
Jangan panik jika ada nyamuk dewasa di rumah Anda. Gunakan lotion anti nyamuk, semprotan nyamuk atau pengusir nyamuk elektrik untuk membunuhnya. Jika Anda ingin melakukannya secara alami, gunakan tanaman pengusir nyamuk seperti lavender, lemon wangi, serai atau geranium.

Tim Pengendalian Hewan kami melakukan pengendalian hama rutin untuk area publik dan area luar ruangan di Lippo Village. Periksa program pengendalian hama bulanan melalui situs web kami: www.lippovillage.com serta melalui email atau WhatsApp Anda. Pencegahan selalu lebih baik. Jagalah rumah Anda dalam kondisi baik dan bersih setiap saat!


Source: dekoruma.com
Photo by Syed Ali on Unsplash
TOP