DETAIL
Di Lippo Village, kami telah merencanakan kawasan hunian dan komersial dengan cermat untuk menciptakan ruang hidup yang nyaman dan harmonis bagi semua orang.
Biasanya, properti terdiri dari komersial dan residensial.
Properti komersial adalah pusat bisnis yang bertujuan mencari keuntungan, dapat bertransformasi menjadi hostel, restoran, kafe, perkantoran, atau minimarket.
Properti residensial dimaksudkan semata-mata untuk tempat tinggal, bukan untuk bisnis. Kawasan tersebut mencakup rumah, apartemen, dan kondominium, dimana keberadaannya harus bebas dari aktivitas komersial seperti toko atau klinik.
Sayangnya, masih ada warga yang melanggar aturan tersebut sehingga menimbulkan berbagai permasalahan di lingkungan, antara lain:
• Penggunaan area hijau/area umum sebagai tempat penyimpanan yang membuat pemandangan berantakan.
• Adanya parkir liar oleh tamu/pengunjung di bahu jalan yang tentunya mengganggu arus lalu lintas dan aktifitas warga lainnya.
• Banyaknya pengunjung yang keluar masuk, baik pelanggan maupun supplier dapat meningkatkan risiko keamanan lingkungan sekitar.
• Dampak kesehatan dan kesejahteraan yang timbul dari kemungkinan munculnya kebisingan, bau dari pengelolaan limbah yang tidak tepat, dan lain sebagainya.
Ini bukan hanya soal menjaga keharmonisan, tapi juga hukum. Undang-Undang Nasional No. 26 Tahun 2016 mendukung peraturan masyarakat dengan melarang mengubah rumah menjadi tempat usaha. Mengabaikan hal ini dapat mengakibatkan sanksi.
Gunakan rumah Anda untuk tujuan yang dimaksudkan: tempat tinggal yang aman dan nyaman untuk Anda beserta keluarga. Bertenggangrasalah terhadap tetangga Anda dan berkontribusi pada lingkungan yang harmonis untuk semua!
Mempertahankan Keselarasan Hunian di Lippo Village
Di Lippo Village, kami telah merencanakan kawasan hunian dan komersial dengan cermat untuk menciptakan ruang hidup yang nyaman dan harmonis bagi semua orang.Biasanya, properti terdiri dari komersial dan residensial.
Properti komersial adalah pusat bisnis yang bertujuan mencari keuntungan, dapat bertransformasi menjadi hostel, restoran, kafe, perkantoran, atau minimarket.
Properti residensial dimaksudkan semata-mata untuk tempat tinggal, bukan untuk bisnis. Kawasan tersebut mencakup rumah, apartemen, dan kondominium, dimana keberadaannya harus bebas dari aktivitas komersial seperti toko atau klinik.
Sayangnya, masih ada warga yang melanggar aturan tersebut sehingga menimbulkan berbagai permasalahan di lingkungan, antara lain:
• Penggunaan area hijau/area umum sebagai tempat penyimpanan yang membuat pemandangan berantakan.
• Adanya parkir liar oleh tamu/pengunjung di bahu jalan yang tentunya mengganggu arus lalu lintas dan aktifitas warga lainnya.
• Banyaknya pengunjung yang keluar masuk, baik pelanggan maupun supplier dapat meningkatkan risiko keamanan lingkungan sekitar.
• Dampak kesehatan dan kesejahteraan yang timbul dari kemungkinan munculnya kebisingan, bau dari pengelolaan limbah yang tidak tepat, dan lain sebagainya.
Ini bukan hanya soal menjaga keharmonisan, tapi juga hukum. Undang-Undang Nasional No. 26 Tahun 2016 mendukung peraturan masyarakat dengan melarang mengubah rumah menjadi tempat usaha. Mengabaikan hal ini dapat mengakibatkan sanksi.
Gunakan rumah Anda untuk tujuan yang dimaksudkan: tempat tinggal yang aman dan nyaman untuk Anda beserta keluarga. Bertenggangrasalah terhadap tetangga Anda dan berkontribusi pada lingkungan yang harmonis untuk semua!
WHAT YOU CAN READ NEXT
PROMOTION