Iklim panas dan lembab di daerah tropis seperti di Indonesia dapat menimbulkan masalah serius jika salah memilih desain rumah.

Rumah yang sehat dan nyaman tidak harus mewah dan besar. Rumah yang sehat memiliki ventilasi alami yang optimal dimana udara dapat mengalir bebas dengan kelembaban yang tepat dan memiliki pencahayaan alami yang optimal dengan sinar matahari yang cukup untuk menjaga ruangan tetap terang dan tersinari.

Berikut beberapa cara alami untuk menghadirkan kesegaran di rumah Anda:

Ventilasi alami
Proses pertukaran udara dalam gedung melalui elemen bangunan terbuka seperti ventilasi (vents), pintu dan jendela. Menurut rekomendasi pemerintah untuk perumahan sederhana, ruang minimum harus berventilasi 5% dari total luas ruang.

Penting untuk melakukan pertukaran udara untuk kesehatan kita. Aliran udara (angin) dapat mempercepat proses penguapan pada permukaan kulit yang akan memberikan kesejukan dan kenyamanan. Kelembaban banyak terbentuk dari berbagai aktivitas seperti mandi, memasak dan mencuci. Uap air ini cenderung mengendap di dalam ruangan dan membuat ruangan terasa lembab, apalagi jika sirkulasi udaranya kurang baik.

Pencahayaan Alami
Pencahayaan yang berasal dari sinar matahari. Bila mendapat sinar matahari yang optimal dapat menghemat listrik yang merupakan sumber penerangan buatan di rumah. Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada sebuah ruangan, Anda membutuhkan jendela atau dinding kaca berukuran besar minimal 1/6 dari luas lantai.

Bagaimana cara mendapatkan ventilasi dan pencahayaan alami yang maksimal untuk rumah Anda?

1) Atur tata letak rumah dengan orientasi bangunan yang tepat
Untuk mendapatkan sinar matahari yang optimal, disarankan agar bukaan jendela menghadap ke selatan atau utara, hindari panas matahari secara langsung karena pergerakan matahari dari timur ke barat.

2) Gunakan skylight untuk mendapatkan sinar matahari maksimal
Skylight adalah kaca atau jendela yang berada di atas atap atau di dinding atas yang memungkinkan masuknya sinar matahari. Sinar matahari dari atas dapat membuat ruangan terasa lebih besar, lebih terang, lebih segar dan lebih menyenangkan. Ini juga bagus untuk mereka yang suka tanaman dalam ruangan. Tetap saja, Anda harus menghitung dengan hati-hati karena dapat meningkatkan suhu hangat di dalam.

3) Pilih bahan atap yang tepat
Panas matahari paling banyak diterima oleh atap, jadi penting untuk menggunakan bahan atap yang tidak menghantarkan panas dan memasang insulasi panas di bawahnya berupa lapisan aluminium dan glass wool agar tetap sejuk di dalam rumah.

4) Plafon dengan ketinggian ideal
Posisi jendela, pintu dan ventilasi akan lebih efektif dengan ketinggian plafon yang tepat sebagai jalur sirkulasi udara, biasanya setinggi 3 meter untuk mencegah panas dari atap masuk ke dalam ruangan secara langsung.

5) Menggunakan sistem ventilasi silang
Buatlah dua bukaan berupa jendela atau pintu yang letaknya saling berhadapan dalam satu ruangan. Ventilasi ini bekerja dengan memanfaatkan perbedaan antara zona tekanan tinggi dan rendah yang diciptakan oleh udara. Perbedaan tekanan pada kedua sisi bangunan akan menarik udara segar ke dalam bangunan dari satu sisi dan mendorong udara pengap keluar ruangan dari sisi lainnya.

Udara di dalam rumah akan terasa sejuk tanpa harus terus-menerus menggunakan AC dan dengan sendirinya penggunaan energi juga lebih hemat. Namun, untuk membuat sistem ventilasi silang yang tepat, Anda harus mempelajari dan menganalisis perhitungan jalur angin yang melalui bangunan Anda.

6) Penanaman Pohon
Tanam pohon peneduh di halaman rumah. Pohon secara efektif mengurangi panas matahari dan menghasilkan oksigen. Pohon peneduh juga dapat digunakan sebagai pelindung dari polusi udara dan suara.

Semoga ini bisa menginspirasi Anda, terutama bagi Anda yang sedang membangun rumah baru atau merenovasi rumah Anda yang sudah ada.

Hadirkan udara dan cahaya alami ke dalam rumah Anda. Kesegaranpun akan didapat!